Minggu, 11 September 2016

Korut Siap Uji Coba Nuklir Selanjutnya



Otoritas Korea Utara (Korut) telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir selanjutnya. Informasi ini disampaikan pejabat Korea Selatan (Korsel) selang beberapa hari usai Korut menggelar uji coba nuklir kelima dengan daya ledak terbesar.
Dituturkan seorang pejabat pemerintahan Korsel yang enggan disebut namanya, seperti dikutip kantor berita Korsel, Yonhap, dan dilansir AFP, Senin (12/9/2016), persiapan terdeteksi di salah satu terowongan yang ada di lokasi uji coba nuklir Korut di Punggye-ri.
“Kami telah mendeteksi pertanda yang menunjukkan Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir kapan saja di terowongan nomor tiga yang ada di lokasi uji coba Punggye-ri,” tutur pejabat Korsel itu seperti dikutip Yonhap.
“Otoritas intelijen di Seoul dan Washington (Amerika Serikat) terus memantau dengan saksama,” imbuhnya.
Kementerian Pertahanan Korsel tidak bersedia mengomentari laporan ini.
Dalam laporannya, Yonhap tidak menyebut aktivitas-aktivitas apa saja yang terdeteksi di lokasi uji coba nuklir Korut itu. Seluruh uji coba nuklir Korut, yang kelima dilakukan pada Jumat (9/9) lalu, dilakukan di lokasi yang sama, yakni di Punggye-ri yang ada di sebelah timur laut negara komunis tersebut.
Korut mengklaim uji coba nuklir terbarunya digelar dengan sukses dalam pernyataan resminya. Negara itu itu bersumpah akan melakukan langkah-langkah lanjutan untuk meningkatkan daya serang nuklir miliknya, baik dalam kualitas maupun kuantitas.
Daya ledak nuklir yang diuji coba Korut pada Jumat (9/9), dilaporkan mencapai 10 kiloton, dengan catatan 1 kiloton sama dengan 1.000 ton TNT. Jumlah itu mencapai dua kali lipat dari daya ledak uji coba nuklir Korut sebelumnya, pada Januari 2016.
Dalam pernyataannya, Korut juga mengklaim uji coba itu untuk menguji hulu ledak nuklir yang bisa dimasukkan ke dalam rudal balistik. Menanggapi uji coba nuklir Korut itu, Dewan Keamanan PBB telah sepakat untuk merumuskan sanksi baru terhadap Korut, meskipun lima sanksi PBB sebelumnya gagal menghentikan Korut.
Sumber : Medantempur

Kamis, 25 Agustus 2016

Senjata Andalan Amerika Serikat , M16

M16(dikenali sebagai Senapan, kaliber 5,56 mm, M16) adalah sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15 . Colt membeli hak atas AR-15 dari ArmaLite dan saat ini menggunakan sebutan yang hanya untuk versi semi-otomatis senapan. Senapan M16 menembak menggunakan Magazen 5.56x45mm dan dapat menghasilkan efek melukai besar ketika dampak peluru pada kecepatan tinggi dan patek dalam jaringan menyebabkan fragmentasi dan cepat mentransfer energi.

Senapan M16 mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat dan telah dikerahkan untuk operasi perang hutan di Vietnam Selatan pada tahun 1963, menjadi senapan standar AS dari Perang Vietnam pada tahun 1969, menggantikan senapan M14 dalam peran tersebut. Tentara AS masihmempergunakan senapan M14 di Conus, Eropa, dan Korea Selatan hingga tahun 1970. 

Sejak Perang Vietnam, keluarga senapan M16 telah menjadi senapan utama infanteri militer AS. Dengan variannya (M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4), telah digunakan oleh hampir seratus negara. Produksi di seluruh dunia Jumlah senjata M16-gaya sejak awal desain telah telah sekitar 8 juta, sehingga senjata api yang paling banyak diproduksi dalam kaliber nya. Senapan M16 sedang digantikan karabin seri M4 secara bertahap di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan pada tahun 2010

M-16 (data di bawah untuk Rifle, 5.56 mm)
Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.
Dari atas ke bawah: M16A1, M16A2, M4, dan M16A4.
Negara asal Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan1960–
Digunakan olehAmerika SerikatNATO,
Israel, banyak lainnya
Pada perangPerang VietnamPerang Teluk,Perang Irak
Sejarah produksi
Perancang
Tahun1957
Produsen
Diproduksi1960–sekarang
Jumlah produksiDiatas 8 juta [2]
VarianLihat Variants
Spesifikasi (M16A2)
Berat7.8 lb (3.5 kg) (Tiada Isi Peluru)
8.79 lb (4.0 kg) (Berisi Peluru Penuh)
Panjang39.625 in (1,010 mm)
Panjang laras20 in (508 mm)

Peluru5.56x45mm NATO
MekanismeMekanisme GasPutaran Bolt(Langsung tubrukan)
Rata² tembakan12-15 putaran / menit berkelanjutan, 45-60 putaran / menit semi-otomatis, & 700-950 putaran / menit siklik
Kecepatan peluru3,100 kaki/detik (944.88 m/s)[3]
Jarak efektif550 Meters (titik sasaran), 800 Meters (daerah sasaran)
AmunisiMagazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidikBidikan besi


Senjata Legendaris di Semua Konflik AK-47


AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mm yang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi.

Meskipun mirip, Mikhail Kalashnikov menyangkal bahwa desainnya dibuat berdasarkan StG44 Jerman. AK-47 lebih tepat dikatakan sebagai campuran dari inovasi-inovasi pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, mekanik AK-47 lebih mirip M1 Garand daripada senapan-senapan Jerman. Locking lugs ganda, unlocking raceway, dan mekanisme pelatuk telihat mirip desain Amerika tersebut. Ini adalah hal yang wajar, mengingat bahwa jutaan M1 Garand telah sukses dipakai di segala penjuru dunia. Walau secara mekanis mirip dengan M1 Garand, konsep peluru, tata letak komponen, sistem gas, dan metode perakitan AK-47 jelas mirip dengan StG44.

Jeniusnya AK-47 adalah, bahwa desainnya paling tepat untuk produksi masal. Jadi AK-47 berhasil menggabungkan keunggulan M1 Garand dengan StG44, dan bisa diproduksi dengan cepat oleh Uni Soviet pada saat itu.

AK-47 adalah senapan yang sederhana, tidak mahal untuk diproduksi, dan mudah dibersihkan dan dirawat. Ketahanan dan kehandalannya terkenal legendaris.Piston gasnya yang besar, keleluasaan jarak pada bagian-bagian mekaniknya, dan desain pelurunya, membuat AK-47 bisa tetap menembak dengan lancar walaupun komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing. Tapi kehandalan ini sedikit mengorbankan akurasi, karena toleransi yang besar pada bagian mekaniknya tidak menjamin ketepatan dan kekonsistenan yang terdapat pada senapan-senapan yang lebih akurat.

Bidikan belakang AK-47 bisa diatur, dengan setingan jarak yang selisihnya masing-masing 100 meter. Bidikan depan juga bisa diatur setingan elevasinya di lapangan. Dan setingan horizontal diatur di gudang senjata sebelum diberikan ke pemakai. Setingan bidikan standar diatur untuk menempatkan peluru beberapa sentimeter di atas atau di bawah titik yang dibidik, pada jarak 250 meter. Setingan "point-blank" seperti ini dipakai agar penembak tidak perlu mengubah setingan alat bidik pada jarak dekat. Setingan seperti ini sama dengan yang digunakan untuk Mosin-Nagant dan SKS, agar memudahkan masa peralihan dan pelatihan.

Lorong laras dan kamar peluru, serta piston gas dan interior silinder gas AK-47 biasa dilapisi dengan krom. Ini sangat membantu memperpanjang umur alat-alat tersebut, karena mencegah korosi dan karat. Dan ini sangat penting, mengingat amunisi pada abad ke-20 sering berisi unsur merkuri yang korosif, yang mengharuskan pembersihan secara rutin untuk mencegah kerusakan. Pelapisan krom pada bagian-bagian penting senapan sekarang sudah lazim pada senjata-senjata modern.

AK-47 (data di bawah untuk AK-47 Tipe 1)
AK-47 Tipe 2. Ini adalah varian pertama yang menggunakan receiver tipe machined.
AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipemachined.
TipeSenapan serbu
Negara asalUni Soviet
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan1949—
Digunakan olehUni Soviet, banyak lainnya
Sejarah produksi
PerancangMikhail Kalashnikov
Tahun1947
Jumlah produksiDi atas 100 juta[1]
VarianLihat Varian
Spesifikasi
Berat4,3 kg
Panjang870 mm (34¼ inci)
Panjang laras415 mm (16,3 inci)

Peluru7,62 x 39 mm
MekanismeOperasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan600 butir/menit
Kecepatan peluru710 m/s
Jarak efektif300 m
AmunisiMagazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidikBidikan besi

Sniper Buatan Indonesia, SPR Pindad

Senapan runduk SPR adalah singkatan dari Senapan Penembak Runduk produksi PT. Pindad, Indonesia. Senapan ini memungkinkan penembak untuk mengatur ketinggian posisi dan stabilitas senapan dengan cara mengatur bipod pada bagian bawah depan laras, melihat sasaran dengan alat bidik tipe teleskop menjadikannya senapan runduk dengan akurasi yang tinggi. Senapan runduk ini tersedia dalam tiga varian yaitu SPR-1 dan SPR-3 diisi dengan peluru kaliber 7,62 x 51 mm, sedangkan SPR-2 diisi dengan peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm

VARIAN

  • SPR-1
  • SPR-2 , Spesifikasi dasar dari senapan SPR-2 hampir sama dengan tipe SPR-1 dengan masih mengadopsi sistem mekanisme bolt action akan tetapi memiliki fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya antara lain memiliki magazine chamber, posisi popor yang dapat diatur, dan kemampuan menembus plat baja setebal dua sentimeter dalam jarak 1000 meter. Hal ini dimungkinkan karena SPR-2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG sebagaimana yang digunakan oleh "Heavy Sniper Rifles" atau "Anti Material Rifles" lainnya. Dengan berat sekitar 16 Kg[3], senapan ini juga memiliki dimensi yang sangat besar. Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari senapan Zastava Black Arrow M93 buatan Serbia dan Denel NTW-20 buatan Afrika Selatan
  • SPR-3 , Memiliki fitur sama dengan SPR-2 , hanya menggunakan peluru 7,62mm NATO. Jarak efektif sama dengan SPR-1, 700-1000m. Tergantung jenis peluru yang digunakan. Apabila menggunakan tipe AP (Armor Piercing), maka akan mampu menembus plat baja setebal 2mm pada jarak 500m

Senapan Penembak Runduk SPR

TipeSenapan runduk
Negara asal Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan olehTNIPolri
Sejarah produksi
PerancangAlmando Catovil
ProdusenPT. Pindad
VarianSPR-1, SPR-2 dan SPR-3
Spesifikasi
Berat16 kg (SPR-2)
Panjang1550 mm (SPR-2)

Peluru12,7 × 99 mm
MekanismeBolt-action
Jarak efektif1000 - 1500 meter (SPR-1)
2000 meter (SPR-2), 2100 meter (SPR-3)
AmunisiManual (SPR-1)
Magazen box isi 5 butir peluru (SPR-2), (SPR-3)
Alat bidikTeleskopik


Senjata Ringan Dengan Akurasi Tinggi SS2 Pindad


SS2, singkatan dari Senapan Serbu 2, adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang, merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1. SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg, sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg. Pada tahun 2006, TNI-AD membeli 10.000 pucuk senapan SS2[1]. Awalnya tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4) sekarang ini juga tersedia dalam subcompact versi SS2-V5, yang dikenalkan pada 2008.

SS2
Senapan SS2-V1
Senapan SS2-V1.
TipeSenapan serbu
Negara asal Indonesia
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan2006-sekarang
Digunakan olehTNI
Pada perang-
Sejarah produksi
Tahun-
ProdusenPT Pindad
Spesifikasi
Berat3,2 kg (kosong)
Panjang930 mm
Panjang laras460 mm

Peluru5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington
Kaliber5.56 x 45 mm
MekanismePiston gas, bolt berputar
Rata² tembakan700 butir/menit
Kecepatan peluru710 m/s
Jarak efektif450 m
AmunisiMagazen box STANAG isi 30-butir
Alat bidikBidikan besi




Senjata Andalan Indonesia SS1 Pindad


SS1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1, senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI. Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.

Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.

SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC “Standard” Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC “Short” Model 7000). Kedua varian diatas dilengkapi dengan laras yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat).

Selain itu juga, SS-1 bisa dipasang berbagai attachment seperti Foregrip yang bisa merubahnya seperti model Standar M4A1 tanpa Red Dot Sight, varian Pelontar Granat (M203, M320 / GP25) dan berbagai Scope seperti Red Dot Sight, Holographic Sight dan ACOG Sight serta Mars Sight yang scopenya sudah menempel di senjata.

SS1
SS1-V1.jpg
Senapan SS1-V1
TipeSenapan serbu
Negara asal Indonesia
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan1991-sekarang
Digunakan olehIndonesia
Pada perangKonflik AcehTimor Timur danPapua
Sejarah produksi
Tahun1991
ProdusenPT Pindad
Diproduksi1991
VarianLihat Varian
Spesifikasi
Berat4,01 kg (kosong)
Panjang997 mm

Peluru5,56 x 45 mm NATO.223 Remington
Kaliber5,56 x 45 mm
MekanismeOperasi gasbolt berputar
Rata² tembakan700 butir/menit
Kecepatan peluru710 m/s
Jarak efektif450 m
AmunisiMagazen box 30-butir
Alat bidikBidikan besibidikan teleskopik(tergantung varian)

VARIAN

  • SS1-V1 — Varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat.
  • SS1-V2 — Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.
  • SS1-V3 — Varian standar dengan popor tetap.
  • SS1-V4 — Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop.
  • SS1-V5 — Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, pasukan garis belakang, dan pasukan khusus.
  • SS1-R5 Raider — Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS1-R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan.
  • SS1 seri M — Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando.
  • Sabhara V1-V2 — Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7,62 x 45 mm PT Pindad.





UDAR UCGV: ROBOT TEMPUR LAPIS BAJA DARI PLATFORM TANK AMFIBI BMP-3





Boleh dibilang platform ranpur amfibi BMP-3 cukup sukses di pasar ekspor maupun di dalam negeri Rusia. Setelah meluncur dalam wujud IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-3F, kemudian ada SPM (Self Propelled Mortar) 2S31 Vena, dan terakhir dalam wujud APC (Armoured Personnel Carrier) BT-3F, kini BMP-3 dikembangkan sebagai robot tempur yang dioperasikan tanpa awak, semua serba otomatis dalam proyek “Udar” Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV).

Udar yang dalam bahasa Inggris berarti “Strike” dikembangkan oleh Kovrov-based VNII Signal scientific-research institute, ranpur ini dirancang dengan teknologi fully autonomous robotic system. Oleh pengembangnya, Udar UCGV difungsingkan sebagai wahana untuk mendukung misi fighting and reconnaissance. Berangkat dari platform tank battle proven, diharapkan Udar dapat berlaku sebagai ‘drone darat’ yang sanggup melibas medan berat dengan perlindungan maksimal.
Debut Udar UCGV pertama kali diperkenalkan dalam ajang Innovation Days 2015 Defense Exhibition yang digelar Kementerian Pertahanan Rusia, bulan Oktober tahun lalu. Dalam eksibisi tersebut, Udar sukses melakukan demonstrasi gerakan dan penembakkan. Terkait potensi pemasaran, Udar dirancang dengan kubah modular, sehingga tak sulit untuk dipasangkan berbagai jenis senjata, mulai dari senapan mesin/kanon RCWS (Remote Control Weapon System) dan rudal anti tank sudah disiapkan settingan-nya.

UDAR_UCGV_unmanned_combat_ground_vehicle_BMP-3_infantry_fighting_vehicle_Russia_Russian_defense_industry_003


Lebih hebat lagi, VNII Signal berencana untuk menyempurnakan Udar dengan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Yang pada akhirnya, robot ranpur ini dapat menjalankan operasi secara mandiri, mampu melakukan analisa combat environment dalam automatic mode.

Dalam prototipe yang diperlihatkan pada foto diatas, kombinasi senjata yang diusung Udar UCGV tergolong sangat lethal. Di kubahnya terdapat kombinasi kanon otomatis 2A42 kaliber 30 mm, kemudian ada senapan mesin Kalashnikov PKTM kaliber 7,26 x 52 mm, dan tidak lupa ada empat peluncur rudal anti tank 9M133M-2 Kornet-M. Sistem senjata pada kubah ini mengusung platform RCWS yang dipasok sistemnya oleh Tula based Instrument Design Bureau.

Sadar akan bahaya jamming frekuensi dalam pertempuran, Udar juga bakal disematkan perangkat penunjang electronic warfare. Perlu dicatat, meski Udar UCGV beroperasi full autonomous, namun pengembang juga menyiapkan plan B, yakni jika instrumen elektronik macet, ranpur ini bisa kembali ke control manual, yang artinya bisa diawaki oleh prajurit. (Haryo Adjie)

http://www.indomiliter.com/udar-ucgv-robot-tempur-lapis-baja-dari-platform-tank-amfibi-bmp-3/